Archive for Februari 2015

Selasa, 10 Februari 2015
Aceh


Sejarah Aceh

    Pada masa pemerintahannya, Sultan Iskandar Muda mampu menjadikan Aceh sebagai pusat perdagangan dunia dan menjadikan Aceh peringkat lima kerajaan islam terbesar di dunia. Tak heran jika pada masa itu, Aceh menjadi tempat pembelajaran agama islam di dunia.

Sultan Iskandar Muda adalah keturunan dari Raja Darul Kamal yang merupakan leluhur dari sisi ibu, sedangkan dari leluhur ayah adalah keturunan dari Raja Makota Alam. Kedua kerajaan itu dulunya berdekatan yang hanya dipisahkan oleh sungai. Iskandar muda lah yang akhirnya berhak sendiri atas tahta dari ke dua kerajaan itu. Ke dua kerajaan itu akhirnya bergabung dan inilah awal mula berdirinya kerajaan Aceh Darussalam.

Sultan Iskandar Muda menikah dengan dengan seorang putri yang berasal dari kesultanan Pahang yang bernama Putro Phang dan memiliki seorang putra yang bernama Meurah Pupok dan seorang putri yang bernama Puteri Seri Alam. Sang sultan sangat mencintai istrinya dan karena cinta nya inilah awal dibangunnya sebuah gunongan di taman istana.

Pembangunan gunongan itu dibuat untuk menyenangkan hati istrinya yang sedang sedih karena rindu dengan kampung halaman. Itulah wujud bukti cinta yang diberikan Sultan Iskandar Muda kepada istrinya putro phang.

Keadilan yang dijunjung tinggi oleh Sultan Iskandar Muda ini juga pernah di buktikannya, walau terhadap anaknya sendiri. Beliau membunuh putranya sendiri yang bernama meurah pupok karena melakukan kesalahan yang membuat malu kerajaan.

Meurah pupok dituduh melakukan perzinahan dengan istri orang, perzinahan ini diketahui oleh suaminya yang lalu membunuh istrinya, lalu suaminya pergi menghadap sang sultan untuk mengadukan kejadian ini, setelah itu suaminya pun bunuh diri di hadapan sultan.

Melihat kejadian itu sang sultan pun marah dan langsung mencari anaknya meurah pupok, saat berhasil menemukan anaknya sang Sultan Iskandar Muda pun langsung mencabut pedang dan membunuh putranya. Itulah bukti keadilan yang ditegakkan oleh Sultan Iskandar Muda. Sampai akhirnya beliau wafat dan kepemimpinan diteruskan oleh menantunya, yaitu sultan iskandar tsani.

Keunikan Aceh

    Sebagai bagian dari masyarakat Aceh , kita harus mengetahui sejarah termasuk alat-alat musik yang ada di Aceh yang sudah ada sejak dari jaman Kerajaan Jeumpa Aceh, Kerajaan Aceh Darussalam hingga jaman Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam . Adapun sampai saat ini alat musik yang sudah diketahui yang berlaku dalam masyarakat Aceh dari zaman endatu sampai sekarang ada 10 macam : 

Arbab
Instrumen ini terdiri dari 2 bagian yaitu Arbabnya sendiri (instrumen induknya) dan penggeseknya (stryk stock) dalam bahasa daerah disebut : Go Arab. Instrumen ini memakai bahan : tempurung kelapa, kulit kambing, kayu dan dawai.
Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie, Aceh Besar dan Aceh Barat. Arbab ini dipertunjukkan pada acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat, pasar malam dsb. Sekarang ini tidak pernah dijumpai kesenian ini, diperkirakan sudah mulai punah. Terakhir kesenian ini dapat dilihat pada zaman pemerintahan Belanda dan pendudukan Jepang. 

Bangsi Alas
Bangsi Alas adalah sejenis isntrumen tiup dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya. Ada juga Bangsi kepunyaan orang kaya yang sering dibungkus dengan perak atau suasa.

Serune Kalee (Serunai)
Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.
Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh disektor musik.

Pakaian Adat Aceh

Sebagaimana yang telah lama kita ketahui semua bahwa Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini sering sedkali atau lebih dikenal dengan sebutan ataupun julukan Serambi Mekkah karena banyak dipengaruhi oleh budaya islam. Dan ternyata dalam hal pakaiannya pun sangat tampak sekali lo pengaruh dari budaya islam tersebut,dan mungkin ini sedikit penjelasannya mengenai pakaian adat daerah Aceh ini :


Pakaian adat aceh untuk laki-laki ini disebut atau namanya adalah Linto Baro.

Pria memakai Baje Mekasah atau baju jas leher tertutup dan ada sulaman keemasan menghiasi kerah bajunya.
Jas ini juga dilengkapi dengan celana panjang yang disebut Cekak Musang.
Kain sarung (Ija Lamgugap) dilipat dipinggang supaya memiliki kesan gagah. Kain sarung ini terbuat dari sutra yang disongket.
Sebilah rencong atau Siwah berkepala emas/perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang.
Bagian Kepala ditutupi kopiah yang sering disebut Meukeutop.
Tutup kepanya ini dililit oleh Tankulok atau Tompok dari emas. Tangkulok ini terbuat dari kain tenunan, sedangkan untuk Tompok ialah hanya hiasan bintang yang berbentuk persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari logam mulia.
Nah diatas untuk laki-lakinya,dan untuk perempuannya  disebut atau namanya Dara Baro.
Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul,dan kerah bajunya itu sangat unik lo,seperti atau menyerupai krah baju khas china.
Celana cekak musang dan sarung (Ija Pinggang) bercorak, yang dilipat sampai pada lutut, Corak pada sarung ini bersulamkan emas.
Perhiasan yang dipakai : Kalung yang disebut Kula. dan perhiasan lainnya seperti : Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang (Pending) berwarna emas.
Bagian rambutnya di tari keatas membentuk sanggul kecil dengan hiasan kecil bercorak bunga.
Meskipun pada dasarnya kedua pakaian adat ini memiliki corak yang sama, tapi dari segi ragam dan atribut dari masing-masing pakaian antara laki-laki dan perempuannya terdapat perbedaan.


Aceh

Posted by Unknown
Papua Barat

Sejarah Papua Barat

  Dengan berada di Timur Indonesia, membuat daerah ini memiliki kondisi yang masih sangat alami. Tidak hanya alam yang masih alami dan belum terjamah namun denga kekayaan lainnya yang dapat di manfaatkan dengan baik. Papua barat adalah provinsi yang berada paling timur Indonesia yang membuat provinsi ini memiliki banyak potensi yang ada. apa lagi dengan keindahan alamnya, keunikan budaya dan memiliki flora dan fauna yang unik menjadi daya tarik untuk seyiap wisatawan yang datang kesini. Apa lagi dengan adanya gunung puncak yang tertinggi di Indonesia menjadi tempat yang terbaik untuk anda yang hoby dengan kegiatan naik gunung. Dengan banyaknya keunikan ini tentunya banyak hal yang dapat anda ketahui. Banyak hal Tentang Dan Sejarah Provinsi Papua Barat yang harus anda ketahui.

Sama sperti provinsi lainnya, Papua barat juga mengalami beberapa perode yang membuat tempat ini di manfaakan sebagai sumber terbaik. pada masa penjajhan banyak peristiwa yang terjadi di sini dengan beragam tragedi. Dengan kedatangan yang di lakukan oleh beberapa negara di eropa dan lainnya membuat papua memiliki beragam cerita dan sejarah yang beragam. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda provinsi ini lebih di kenal dengan Nugini Belanda. 

Dengan kekuasaan dan pemerintahan yang di lakukan oleh Belanda membuat gejolak yang besar di sini. dengan adanya gejolak ini malah membuat penduduknya harus patuh dan menuruti beragam kemauan yag di inginkan dalam menguasai kekayaan yang ada di papua. Tidak hanya berhenti pada saat ini saja, banyak penjajahan lainya yang kemudian di lakukan. Jepang adalah negara selanjutnya yang memiliki kekuasaan yang lebih luas serta dengan pemerintahan yang sangat kejam melebihi belanda.

Keunikan Papua Barat
  Papua memang dunia penuh petualangan, tanah yang begitu luas yang penuh keindahan. Selain Kepulauan Raja Ampat dan Danau Sentani, Papua masih memiliki banyak keindahan yang belum tereksplorasi. Sayang sampai saat ini perhatian pemerintah akan eksotisme Papua masih sangat kurang

Berikut ini adalah sebagian kecil dari eksotisme Papua, yang masih terabaikan:

1. Taman Laut Kepulauan Ambai yang Amboi
    Taman laut ini terdiri dari beberapa pulau. Bisa dicapai dari darat (timur Kota Serui) melaluia Desa Ambai Diru namun lebih mudah melalui laut (menyewa kapal). Di taman laut ini, kegiatan utama adalah snorkeling dan diving. Di sela-selanya, bisa singgah di beberapa pulau berpasir putih. Bawa sendiri makanan, minuman dan alat snorkeling atau menyelam.
Harga Tiket Masuk : Rp. 0
Jam Beroperasi : -

2. Danau Paniai
    Danau Paniai merupakan salah satu danau yang patut untuk dikunjungi di Provinsi Papua. Pemandangan yang cantik khas pulau ujung timur Indonesia siap menghipnotis Anda. Objek wisata ini berada di wilayah Kecamatan Paniai timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
    Air danau yang biru berkolaborasi dengan sinar matahari menjadi pemandangan mata yang jarang kita temukan di kota-kota besar sekaligus memanjakan mata.
Selain menikmati keeksotisan Danau Paniai dari pinggir danau, Anda dapat mencoba suasana lain, seperti memancing atau menyewa perahu kepada penduduk sekitar untuk mengelilingi danau yang luas itu.
    Selain menikmati biru danau dan gemericik air yang dibelah laju perahu, Anda dapat juga menggunakan momen tersebut untuk mengabadikan kawasan danau dari berbagai sisi.


3. Air Terjun Wapsdori

    Air Terjun Wapsdori adalah salah satu potensi alam yang ada di Provinsi Papua. Memiliki ketinggian sekitar 12 meter, lokasi ini memiliki panorama alam yang sangat indah dan memesona. Air terjun ini memiliki lokasi di Kecamatan Biak Barat, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
   Wisata tirta ini memiliki air terjun yang sangat cocok untuk pemandian alam. Keunikan yang dimiliki oleh Air Terjun Wapsdori ialah bahwa sebenarnya air terjun ini merupakan aliran air Sungai Wardo yang "luber" di atas dua buah batu berbentuk bulat dengan ukuran yang sangat besar. 
   Dengan aliran yang tidak terlalu deras, wisatawan bisa mandi dan berenang di tempat ini. Selain itu, wisatawan juga dapat berjalan-jalan menyusuri hutan yang berada di tepi sungai.

4.Danau Giji
   Danau Giji merupakan danau yang memiliki pemandangan indah berbalut udara sejuk. Danau ini terletak di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Kawasan ini merupakan tempat yang memiliki wisata dan lokasi yang memiliki nilai sejarah. 
   Di dekat Danau Giji juga terdapat Danau yang tidak kalah indahnya, yaitu Danau Anggi Gita. Sayang, kedua danau ini terpisahkan oleh gunung. Andai saja tidak terpisahkan oleh gunung, Danau Giji dengan Danau Anggi Gita merupakan gabungan dari dua danau yang sangat indah.
   Kedua danau tersebut sama-sama berada di kawasan pegunungan Arfak pada ketinggian 2.030 meter di atas permukaan laut. Keduanya juga menyajikan keindahan alam yang sangat memesona.

5. Berenang di Kegelapan Pulau Mansurbabo
    Pulau sempit ini berdiri di atas Atoll Mansurbabo, sebuah atoll yang menjadi zona inti ekologis Kepulauan Padaido, Biak. Pasirnya putih, airnya jernih dan ketika air asang, berenang di pantai di sekitar pulau ini sungguh menyenangkan. Pulau ini bisa dicapai dengan menyewa kapal kayu, menempuh perjalanan sekitar satu setengah hingga dua jam. Kegiatan lain - dan lebih asyik - adalah snorkeling dan diving. Tidak ada penduduk di pulau ini, jadi bawa sendiri seluruh keperluan Anda. Jika ingin merasakan menginap di pulau, sebelum sore Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Nusi. Di sana tersedia homestay yang dikelola oleh penduduk.

Pakaian Adat Papua Barat

PAPUA BARAT
Pakaian Adat Ewer
Pakaian adat Ewer merupakan pakaian adat papua barat

Papua Barat

Posted by Unknown
Sulawesi Selatan

Sejarah Sulawesi Selatan
     Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar dan Kerajaan Bugis yang berada di 
Bone. Pada tahun 1530, Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611, Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar dan Bugis.

Kondisi Wilayah
Letak Geografis
Secara geografis wilayah darat Provinsi Sulawesi Selatan dilalui oleh garis khatulistiwa yang terletak antara 00 12’ ~ 80 Lintang Selatan dan 1160 48’~1220 36’ Bujur Timur, yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di sebelah utara dan Teluk Bone serta Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah timur, serta berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat dan Laut Flores di sebelah timur. Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan khususnya wilayah daratan mempunyai luas kurang lebih 45.764,53 km2.

Topografi
Wilayah Sulawesi Selatan membentang mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Kondisi Kemiringan tanah 0 sampai 3 persen merupakan tanah yang relatif datar, 3 sampai 8 persen merupakan tanah relatif bergelombang, 8 sampai 45 persen merupakan tanah yang kemiringannya agak curam, lebih dari 45 persen tanahnya curam dan bergunung.

Makanan Khas Sulawesi Selatan

1. Kapurung

Kapurung adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatatan, khususnya masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur) Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku dikenal dengan nama Papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung mulai populer. Selain ditemukan di warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran, bersanding dengan makanan modern.Di daerah Luwu sendiri nama Kapurung ini sering juga di sebut Pugalu.



2. Coto Makassar

Coto Makassar atau Coto Mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dimakan dengan ketupat dan "burasa". Saat ini Coto Mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Dan direncanakan mulai bulan November 2008 Coto Makassar akan menjadi salah satu menu pada penerbangan domestik Garuda Indonesia dari dan ke Makassar. Makanan ini mirip dengan sop sodara.



3. Sop Konro

Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar.
Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.



4. Jalangkote
Jalangkote adalah kue yang bentuknya serupa dengan kue yang ada di Jakarta dan sejumlah daerah disebut pastel. Bedanya, kalau bahan kulit pastel umumnya tebal dan empuk, maka kulit jalangkote tipis. Kulit jalangkote menggunakan bahan dasar terigu, telur, santan, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya dan dibuat tipis. Tak hanya kulit, isinya pun beda. Kalau pastel isinya bisa macam-macam seperti cokelat, susu, kacang, ikan, dan lainnya, maka jalangkote tidak.

Secara umum, sejak dulu hingga kini, isi jalangkote hanya terdiri atas wortel dan kentang yang dipotong-potong bentuk dadu dalam ukuran kecil, tauge, dan soun (laksa). Sayur-sayuran ini ditumis dengan bumbu merica, bawang putih, bawang merah, dan bumbu lainnya. Kalaupun saat ini jalangkote mengalami perubahan isi, itu hanya penambahan telur 1/4 atau 1/2 butir dan daging sapi cincang. Dan Jalangkote biasanya disajikan  dalam menu berbuka puasa






5. Buras/Burasa'
Buras/Burasa' adalah masakan khas Sulawesi Selatan. Buras mirip dengan lontong, terbuat dari beras hanya saja bentuknya agak berbeda. Buras lebih halus dengan balutan daun pisang muda, disajikan dengan taburan bumbu kelapa kering, gula, garam dan cabai. kebanyakan buras banyak di jual di pasaran. Namun, Umumnya Makanan ini disajikan pada saat-saat tertentu seperti Acara Syukuran, Pernikahan Dan Pada suasana Lebaran.





6. Mie Titi
Mie Titi ini adalah sejenis mie kering yang disajikan dengan kuah kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Mirip ifumie, hanya mienya sangat tipis. Tadinya nama mie titi ini adalah nama jenis makanan, namun ternyata kata titi berasal dari nama panggilan pemiliknya. Mie Kering di Makassar mulai popular sejak tahun 70-an. Diawali oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Ang Kho Tjao, yang kemudian menurunkan pengetahuan memasak mie kering kepada tiga orang anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi. Setelah Ang Kho Tjao meninggal dunia, usaha kedai mie kering dilanjutkan oleh ketiga anaknya yang masing-masing membuka kedai sendiri. Yang cukup popular di Makassar adalah kedai milik Titi, sehingga nama mie kering ini selalu diidentikan menjadi “Mie Titi“. 

7. Pisang Epe
Pisang Epe adalah pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat. Makanan Ini banyak di temui di sekitar Pantai Losari Makassar.





Pakaian Adat Sulawesi Selatan
Setiap daerah sudah pasti memiliki suku asli yang berasal dari daerah tersebut. Nah, suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan.
Pakaian adat biasanya identik dengan pakaian pengantin suatu daerah. Pakaian pengantin pria dari Bugis-Makasar berupa baju jas model tertutup yang disebut bajubella dada .
Bawahannya kain sarung songket yang disebut rope . Terdapat juga keris yang disebut tataroppeng  dan hiasan kepala bernama sigara .
Sedangkan pengantin wanita memakai baju bodo  dan rope . Wah, namanya lucu ya? baju bodo,, hmm, mudah untuk diingat.
Kemudian sanggul pengantin wanita berhiaskan kembang goyang dan ada perhiasan lainnya berupa kalung dan gelang panjang bersusun.
Konon dulunya, ada peraturan tentang pemakaian baju bodo ini. Masing-masing warna menunjukkan tingkat usia perempuan yang mengenakannya.
Misalnya warna jingga dipakai oleh anak perempuan berumur 10 tahun, Merah dipakai oleh perempuan berumur 17-25 tahun. Warna hijau dipakai oleh bangsawan dan Ungu dipakai oleh wanita yang sudah tidak memiliki suami.

Sulawesi Selatan

Posted by Unknown
Rabu, 04 Februari 2015
KALIMANTAN TIMUR

Sejarah Kalimantan Timur
                Sebelum masuknya suku-suku dari Sarawak dan suku-suku pendatang dari luar pulau, wilayah ini sangat jarang penduduknya. Sebelum kedatangan Belanda terdapat beberapa kerajaan yang berada di Kalimantan Timur, diantaranya adalah Kerajaan Kutai (beragama Hindu), Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Kesultanan Pasir dan Kesultanan Bulungan.

          Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kalimantan Timur (Pasir, Kutai, Berau, Karasikan) merupakan sebagian dari wilayah taklukan Kesultanan Banjar, bahkan sejak jaman Hindu. Dalam Hikayat Banjar menyebutkan bahwa pada paruh pertama abad ke-17 Sultan Makassar meminjam tanah sebagai tempat berdagang meliputi wilayah timur dan tenggara Kalimantan kepada Sultan Mustain Billah dari Banjar pada waktu Kiai Martasura diutus ke Makassar dan mengadakan perjanjian dengan I Mangngadaccinna Daeng I Ba’le’ Sultan Mahmud Karaeng Pattingalloang, yaitu Sultan Tallo yang menjabat mangkubumi bagi Sultan Malikussaid Raja Gowa tahun 1638-1654 yang akan menjadikan wilayah Kalimantan Timur sebagai tempat berdagang bagi Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo), dengan demikian mulai berdatanganlah etnis asal Sulawesi Selatan. Sejak 13 Agustus 1787, Sultan Tahmidullah II dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur mejadi milik perusahaan VOC Belanda dan Kesultanan Banjar sendiri dengan wilayahnya yang tersisa menjadi daerah protektorat VOC Belanda.


Keunikan Kalimantan Timur
Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa. selama ini yang dikenal oleh masyarakat luas, padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitu suku Kutai. Suku Kutai merupakan suku melayu asli Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur.
Di Kalimantan Timur terdapat juga banyak suku suku pendatang dari luar, seperti Banjar, Bugis, Jawa dan Makassar. Bahasa Banjar,Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur. Suku Banjar dan Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang. Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan.

                1. Suku Dayak
Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.


ASAL MULA
Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.
Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.


         2. Suku Kutai

Suku kutai adalah suku asli yang mendiami wilayah Kalimantan Timur. Suku kutai berdasarkan jenisnya adalah termasuk suku melayu tua sebagaimana suku-suku dayak di Kalimantan Timur. Diperkirakan suku kutai masih serumpun dengan suku dayak, khususnya dayak rumpun ot-danum. Oleh karena itu secara fisik suku kutai mirip dengan suku dayak rumpun ot-danum. Dan adat-istiadat lama suku kutai banyak kesamaan dengan adat-istiadat suku dayak rumpun ot-danum (khususnya tunjung-benuaq) misalnya; erau (upacara adat yang paling meriah), belian (upacara tarian penyembuhan penyakit), memang, dan mantra-mantra serta ilmu gaib seperti; parang maya, panah terong, polong, racun gangsa, perakut, peloros, dan lain-lain. Dimana adat-adat tersebut dimiliki oleh suku kutai dan suku dayak.



 Makanan Khas Kalimantan Timur

Makanan khas kalimantan timur – Masakan dan makanan khas Kalimantan Timur sangat beragam dan sangat dipengaruhi oleh budaya dari suku asli maupun suku pendatang, seperti Dayak, Kutai, Banjar, Jawa, maupun Bugis.
Berikut ini adalah masakan dan makanan khas Kalimant
·         Ayam cincane
Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di kota Samarinda. Biasanya, kuliner ini dijadikan hidangan utama ketika masyarakat Samarinda menyelanggarakan pesta pernikahan atau acara menyambut tamu kehormatan. Ketika sedang berwisata kuliner ke kota Samarinda, menu Ayam Cincane dapat dijumpai di beberapa kedai ataupun rumah makan. Daging ayam kampung yang disajikan bersama bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri khas tersendiri dari Ayam Cincane.








·         Nasi Bekepor
Nasi Bekepor adalah nasi liwet dengan campuran minyak sayur, rempah-rempah, dan potongan ikan asin. Ada lauk tambahan pada nasi bekepor, yaitu daging masak bumi hangus, dan sayur gangan asam kukar. Daging masak bumi hangus semacam daging bumbu kecap. Sedangkan gangan asam kukar adalah sayur harian yang hanya muncul di menu pada hari kamis. Gangan asam kukar adalah sejenis sayur asem, seperti pindang hanya jauh lebih berbumbu, dengan memakai kepala ikan dan ubi manis.










·    
·         Amplang
Amplang Camilan sejenis kerupuk ini memang berbeda dengan “kerupuk-kerupuk” lainnya. Bentuknya yang khas (seperti kuku macan), dengan rasa ikan yang gurih serta ukurannya yang sekali suap memang membuat amplang kuku macan banyak diburu orang.







·         Lemang
Lemang merupakan makanan sederhana yang terbuat dari ketan yang dimasak dalam buluh banbu yang dilapisi daun pisang didalamnya agar beras ketan dan dinding bamboo tidak lengket saat dikeluarkan. Namun lemang merupakan makanan orang-orang Melayu yang sangat penting dalam kehidupan berbudayanya. Dalam masyarakat suku Dayak di Kalimantan, lemang kerap dijadikan sebagai sesaji dalam setiap upacara adatnya.
Bagi masyarakat muslim, biasanya lemang dibuat untuk acara-acara seperti Hari Raya Aidilfitri dan Hari Raya Haji. Beberapa resep lemang menambahkan jagung. Lemang biasanya dimakan dengan rendang.





·         Pakaian Adat Kalimantan Timur


            Orang Kalimantan Timur (Kaltim) biasanya mengenakan pakaian khas mereka bergantung fungsi dan penggunaan. Pakaian yang dikenakan untuk bepergian berbeda dengan pakaian sehari-hari. Apalagi pakaian untuk acara dan upacara-upacara tertentu. Begitu pula pakaian yang dikenakan untuk menari pun berbeda dengan pakaian lainnya. Pakaian adat yang dimiliki masyarakat Kaltim biasa dikenakan pada saat upacara, perkawinan, tarian, dan sebagainya.

Kalimantan Timur

Posted by Unknown

Translate

Date and Time

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © Phonteuka Blog -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan